Minggu, 20 Januari 2013

jangan asal ganti CDI dan ignition coil anda

kebannyakan orang beranggapan (terutama orang bengkel yg kurang berpengalaman :-D ) mengganti CDI sepeda motor yg digunakan untuk keperluan balapan jalanan /street race (yg lagi ngetrend di indonesia :-P ) mengganti piranti utama ini dengan CDI suzuki shogun type lama (shogun keluaran pertama/ orang sini bulang shogun kebo :-D :-D ) di gunakan untuk sumber pengapiannya, padahal jika dilihat dari berbagai spesifikasi, setiap sepeda motor SANGAT BERBEDA, karena jika salah instalasi maka bukan tenaga sepeda motor naik, malah jadi biaya keluar-masuk bengkel. :'( maka dari itu perhatikan dahulu ciri" sepeda motor anda.

1. CDI bawaan (orisinilnya) bersumber arus DC ataukah AC,

jika CDI orisinil sepeda motor anda berjenis DC, maka hanya sedikit perubahan yang dilakukan, atau mungkin hanya pemindahan kabel jalur/arusnya saja, tetapi jika bersumber arus AC, maka jangan dilakukan, karena akan berpengaruh pada kinerja CDI karena ljenis listrik DC berbeda dengan AC, jika AC adalah arus bolak-balik dimana tegangannya naik turun, sedangkan DC teangannya hanya searah, jika terbalik akan merusak salah satu komponennya.
sebagai resensi saya anjurkan memakai CDI aftermarket yg ada di toko onderdil terdekat seperti :
 CDI posh
CDI TDR

CDI BRT neo hyperband

CDI rextor ajustable


 CDI casoli



CDI BRT power max neo hyperband


2.  jangan sekali-sekali gabungkan coil aftermarket dengan CDI racing,

jika anda terlalu keras kepala untuk menggabungkan kedua komponen tersebut, maka yng terjadi adalah kekalahan di salah satu komponen inti tersebut, karena berbed tegangan kerja serta berbeda input dan output-nya

 coil blue thunder
coil NXP

 coil import dari russia.

2 komentar:

  1. mas brow saya mau tanya untuk cdi motor happy mx200 cocoknya di ganti cdi racing yang apa........

    BalasHapus
  2. waduh belum pernah bongkar ane mas broo..
    itu ada berapa kabelnya? & boleh minta fotonya nggak???

    BalasHapus